Keindahan Curug Sanghyang Taraje di Balik Hutan Garut

Keindahan Curug Sanghyang Taraje di Balik Hutan Garut – Kabupaten Garut memang memperlihatkan pesona alamnya. Rentang alamnya unik, di utara terbagi dalam pegunungan dan selatan bertemu dengan lautan. Gunung Papandayan dan beragam pantainya yang menarik. Kota Dodol ini punyai beragam jenis curug, satu diantaranya Curug Sanghyang Taraje.

Curug yang ada di Daerah Kombongan, Dusun Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Garut, Jawa Barat ini daya tariknya selalu menarik. Debet airnya yang tinggi ikut mempersejuk kompleks curug. Udara sejuk, hijaunya rumput dan pohon-pohonan diperpecah derasnya Curug Sanghyang Taraje. Pemandangan dan kesejukannya selalu diimpikan beberapa pencinta air terjun.

Untuk ke arah air terjun ini bukan hal gampang. Lokasinya yang ada di tengah hutan membutuhkan sedikit perjuangan. Tetapi, semua tidak menurunkan cara beberapa wisatawan. Keasriannya bak surga tersembuyi di belantara hutan Garut.

Spot terbaik nikmati keindahan Curug Sanghyang Taraje ialah di tanah lega samping curug. Tetapi kamu harus tempuh jalan berliku di pegunungan. Bila sudah tiba di Kecamatan Pamulihan, kamu harus makin siaga saat berkendaraan. Jalan aspal berbatu akan membuat adrenalin perjalanan makin melawan.

Bukit dan lembah memimpin perjalanan ke arah Curug. Rindangnya pohon-pohonan seakan jadi penghibur capek sepanjang perjalanan. Seringkali, tebing dan jurang akan kamu jumpai di sejauh perjalanan. Medan yang melawan ditambah lagi sempitnya jalan. Akses jalan ke arah Curug Sanghyang Taraje di Kecamatan Pamulihan, cuma dapat dilewati sebuah mobil.

Sesudah sapai di tempat parkir, kamu harus menuruni jalan setapak berbatu. Selanjutnya kamu akan menjumpai jalan setapak rata. Saat tersebut kamu akan selekasnya dengar deru air berguguran dari terlalu jauh. Seperti ada dalam suatu lembah, Curug Sanghyag Taraje memotong bentangan bukit di muka jalan setapak. Pemandangan 170 derajat tebing terpusat pada keindahan Curug Sanghyang Taraje.

Deru air berguguran hasilkan embusan yang menggoyahkan dedaunan. Gemricik cipratan airnya sukses membasahi semuanya yang berada di kaki Curug Sanghyang Taraje. Ada pada ketinggian 660 mdpl, curug dengan tinggi 82 mtr. ini dengan istimewa membubung. Capek perjalanan habis terbayar dengan kesejukan pemandangan Curug Sanghyang Taraje.

Gazebo mini, tempat bermain sudah ada sebagai pembasmi capek saat perjalanan. Saat musim penghujan, kamu dilarang dekat-dekat dengan kolam jatuhnya air terjun. Spot bermain air yang aman ada 5 sampai 10 mtr. dari curug. Di dekat jatuhnya air curug, terlihat bendungan kecil yang diatur masyarakat. Bendungan selanjutnya menyalurkan air melalui sungai ke arah kebun pertanian masyarakat. Dan di sebelahnya bersambungnya saluran anak sungai Sikandang.

Ada di bukit-bukit selatan Gunung Papandayan, membuat udara disekitaran Curug Sanghyang Taraje sejuk. Curug ini ada di saluran anak sungai Sikandang. Mata airnya datang dari kombinasi sungai di selatan Gunung Papandayan. Berlainan saat penghujan, saat kemarau debet air yang menyusut membuat saluran air lebih jernih.

Bila kamu ingin lama-lama di curug ini seharusnya kamu persiapkan perbekalan tenda. Menginap dari sisi curug didampingi deru air bisa menjadi pengalaman tidak ada duanya. Saat berkunjung Curug Sanghyang Taraje, pastikanlah kamu selalu jaga kebersihan dan keasrian curug.

Kamu dapat bertandang ke Taraje dengan tempuh 1.5 jam dari Kota Garut. Ticket masuknya cuma Rp 6 ribu per-orang. Masjid, toilet, dan warung masyarakat lengkapi kenyamanan curug. Sarana simpatisan jadikan Curug Sanghyang Taraje pas jadi arah wisata keluarga. Dibalik rimbunnya pohon-pohonan, keindahan Curug Sanghyang Taraje jadi magnet setiap wisatawan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *