Daftar Situs Slot Gacor Online Terbaru Pasti Menang Jackpot Maxwin

Legenda Situ Bagendit Garut

Legenda Situ Bagendit Garut – Pada umumnya berita legenda melekat pada Kawasan Wisata. Begitupun di daerah Garut, banyak sekali Objek Wisata di garut yang terkenal akan legendanya. Kecamatan Banyuresmi terkenal dengan tempat Wisata Situ Bagenditnya yang terdapat di desa Bagendit. Tempat yang cocok untuk dijadikan tempat berekreasi keluarga. Selain dapat menikmati pemandangan sekitar Situ Bagendit, danau yang luas dapat dikelilingi dengan cara menaiki rakit, perahu kecil atau sepeda air. Tempat Wisata Garut ini berjarak empat kilometer dari pusat kota. Paket yang ditawarkan cukup terjangkau, sama seperti Paket Wisata Darajat Pass Garut dan Paket Wisata Kawah Gunung Papandayan.

Berbagai permainan anak dapat ditemukan di daerah Wisata Situ Bagendit ini. Pasar air yang menghiasi danau menambah ke unikan daerah wisata ini dibuat dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.

Untuk melepas lelah, berbagai tempat istirahat pun dibangun untuk para wisatawan yang sedang menikmati tempat wisata yang melegenda tersebut.

Legenda-legenda yang berasal dari tempat wisata nasional sering diangkat di televisi lokal, salah satunya Legenda Situ Bagendit. Legenda tentang wanita kaya, seorang kakek dan asal usul Situ Bagendit.

Berkisah dari seorang janda kaya raya yang tinggal di sebuah desa, dia sangat terkenal dengan kekayaannya, tetapi orang-orang lebih mengenal wanita itu karena sifat pelitnya. Diapun dijuluki dengan nama nyi endit yang konon berasal dari kata pedit (pelit).

Baca Juga : Kampung Sampireun Hotel & Resort

Pada suatu ketika, datanglah seorang kakek-kakek berbaju lusuh mendatangi rumah nyi endit. Kakek itu berjalan dengan gontai karena kelaparan. Saat Nyi Endit melihat kakek pengemis tersebut, dia cepat-cepat mengusirnya karena kakek itu mengharapkan belas kasihan Nyi Endit dengan cara meminta untuk memberikan sedikit hartanya atau paling tidak sepiring nasi untuk mengganjal perutnya yang lapar. Lalu kakek itu pun pergi.

Keesokan harinya, ternyata kakek itu kembali ke rumah Nyi Endit dan melakukan hal yang sama. Tetapi Nyi Endit yang berhati keras tetap menghardik dan mengusir kakek renta tersebut. Hingga kali ketiga kakek itu datang ke rumah Nyi Endit, janda kaya ini tetap tidak mau menolongnya. Lalu, sambil menancapkan tongkat, kakek itu berpesan bahwa “harta itu seharusnya digunakan untuk menolong orang yang membutuhkan”. Dan kakek itupun menghilang tanpa meninggalkan jejak.

Terganggu dengan tongkat yang ditancapkan si kakek, Nyi Endit serta merta mencabut tongkat itu. Tetapi seiring dengan tercabutnya tongkat itu, tersemburlah air yang terus menerus menggenangi tempat dan rumah Nyi Endit. Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut berlarian menyelamatkan diri. Terkecuali Nyi Endit yang sangat mencintai hartanya, dia tetap bertahan untuk tetap tinggal di rumahnya. Nyi Endit pun tenggelam bersama hartanya.

Exit mobile version